SYMBOLIC MEANING OF KESANDINGAN RITUAL IN PROBOLINGGO

Kesandingan, one of the rituals in Probolinggo, East Java, is a cultural phenomenon that mingles with religious elements society. It something sacred and mystical parents do when toddler (an infant under three years old) experiences heat illness for days, tends to be fussy, cries lot, cannot sleep at night. This research aims explain process symbolic communication kesandingan ritual understand meaning behind ritual. descriptive-qualitative study through observation, in-depth interviews, documentation. The data analysis uses qualitative-naturalistic technique. result demonstrates Mentor, Sumberasih, comprises seven series: burning incense, wiping incense smoke on child's face, giving child holy water drink, floral water, preparing food, making wish bed, distributing food. Meanwhile, refers divine, social personal dimensions. Ritual merupakan salah satu masyarakat Probolinggo Jawa Timur yang sudah menjadi fenomena budaya berbaur dengan unsur religi masyarakat. sesuatu sakral dan mistis dilakukan orang tua saat anak batita (bawah tiga tahun) mengalami sakit panas berhari-hari, rewel, kerap menangis tidak bisa tidur terutama malam hari. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan proses komunikasi simbolik memahami makna dibalik tersebuat. Penelitian deskriptif-kualitatif, pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara mendalam, dokumentasi. Sedangkan analisis menggunakan teknik analisa kualitatif-naturalistik. Sebagai hasilnya, diketahui bahwa di desa Mentor Kecamatan Sumberasih Kabupaten meliputi tujuh rangkaian yaitu: membakar kemenyan, mengusap asap kemenyan ke wajah anak, memberi minuman kepada air doa, bunga, menyiapkan makanan, memanjatkan doa ditempat membagikan makanan. mencakup dimensi, dimensi ketuhanan, sosial, personal.